Wireless Indoor dan Outdoor

Saturday, February 2, 2013 - Posted by Unknown at 7:43 PM
Sebelum kita bahas tentang outdoor & indoor wireless LAN yang ada, mari kita bahas dahulu standar yang dipakai dalam IEEE 802.11x, dimana x adalah sub standar yang terdiri dari :
• 802.11 – 2,4GHz – 2Mbps
• 802.11a – 5GHz – 54Mbps
• 802.11a 2X – 5GHz – 108Mbps
• 802.11b – 2,4GHz – 11Mbps
• 802.11g – 2,4GHz – 22Mbps
• 802.11n – 2,4GHz – 120Mbps

Jenis-jenis perangkat Wireless LAN :

Access Point
Biasa disebut dengan Hotspot yang berfungsi seperti hub dimana akan menghubungkan bermacam perangkat wireless yang terhubung dengan perangkat tersebut. Bermacam perngkat Access point memiliki konfigurasi administrator yang berbeda-beda sesuai dengan produsennya masing-masing dengan tingkat keamanan yang dapat diatur sesuai dengan kehendak administrator jaringan yang bersangkutan seperti menambahkan enkripsi WEP dan semacamnya untuk keamanan jaringan.

Wireless Card PCI
Perangkat wireless berbentuk card PCI yang dipakai dalam sebuah PC yang tidak memiliki perangkat embedded wireless di dalamnya. Kebanyakan perangkat ini memiliki jangkauan sinyal yang kecil sehingga kadang pengguna menambahkan perangkat antena tambahan untuk menambah kekuatan tangkap sinyal yang ada.

Wireless USB
Perangkat ini banyak diperoleh di pasaran. Perangkat ini bersifat mobile namun karena bentuknya yang terbilang kecil sehingga membuat daya tangkap perangkat ini lebih kecil dibandingkan dengan perangkat lain seperti Wireless card PCI.

PCMCIA
Perangkat ini banyak dijumpai pada Laptop atau notebook jaman dulu yang belum memiliki perangkat wireless adapter terintegrasi seperti pada dewasa ini yang hampir semua Notebook yang dijual memiliki perangkat wireless dengan harga yang murah (tergantung chipset yang digunakan).

Compact Flash
Compact Flash hampir seperti dengan USB yang bersifat mobil namun beberapa anggapan menyatakan bahwa compact flash di klaim lebih lebih baik dibanding dengan wireless adapter USB.

Embedded
Jenis ini adalah perangkat wireless yang bersifat terintegrasi atau menjadi satu dengan mainboard sebuah PC atau notebook alias onboard.
Bagaimana memilih perangkat 802.11 ?
• Kebanyakan perangkat W-LAN 802.11 punya spesifikasi yang sama, karena perusahaan pembuatnya sama.
• Perbedaan yang menyolok berada di software pengendalinya.
Beberapa perusahaan Taiwan pemasok 802.11 diantaranya adalah CyberTAN, GemTek, GlobalSun, USI, Z-Com, Ambit dan Askey dengan menggunakan berbagai chipset seperti Broadcom, Intersil, Atheros, Belkin, dan Agere.
Jenis sambungan Wireless LAN
• W-LAN Outdoor – dipakai untuk menghubungkan perangkat yang ada di luar ruangan, mengikuti standar 802.16
• W-LAN Indoor – dipakai untuk menghubungkan perangkat yang ada di dalam ruangan, mengikuti standar 802.11
Standar Wireless LAN 802.16
• Harga perangkatnya sangat mahal.
• Bekerja diatas frekwensi 5GHz.
• Biasanya dipakai oleh operator telekomunikasi.
Penggunaan 802.11 di outdoor :
• Radio 802.11B hanya punya 11 kanal.
• Pemasangannya harus mengikuti kaidah Line of Sight.
• Membutuhkan tower jika dua titik berada di level yang berbeda.
• Pemanfaatan daya yang kecil harus betul-betul diperhitungkan.
• Harus mengatasi interferensi yang terjadi.

Memasang 802.11 di outdoor :
• Menggunakan PCMCIA di dalam komputer.
• Menggunakan Access Point dengan antena luar Outdoor Unit (Proxim Tsunami) yang bekerja di 5GHz dengan jarak sampai 10 km.
Sebagai gambaran saja bahwa Outdoor Unit dengan menggunakan antena luar, jaraknya bisa sampai 40 km dengan menggunakan WaveRider (~ USD 1.500). Untuk outdoor unit dengan jumlah pelanggan banyak, dipakai Cirronet dengan kemampuan menangani sampai 1.200 pelanggan dalam satu rack 19” (~ USD 10.000).
Apa perbedaan antara jaringan kabel & jaringan wireless?Jaringan Wireless memiliki keunggulan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan murah
2. Infrastruktur berdimensi kecil
3. Pembangunan cepat
4. Mudah dan murah untuk direlokasi dan mendukung portabilitas
5. Koneksi internet akses 24 jam
6. Akses internet yang cepat
7. Bebas tanpa pulsa telepon Jaringan

Wireless memiliki kelemahan sebagai berikut :
1. Biaya peralatan mahal
2. Delay yang sangat besar
3. Kesulitan karena masalah propagasi radio
4. Keamanan data
5. Kapasitas jaringan karena keterbatasan spectrum



 

Teori Gelombang dan Antena

Posted by Unknown at 7:05 PM
Penguasaan pengetahuan antena perlu dipelajari tersendiri disamping teknik radio, walaupun antena itu sendiri merupakan bagian dari radio. Pesawat radio dalam kondisi baik belum tentu dapat beroperasi secara optimal apabila dalam penginstalasian antenanya tidak sesuai/tidak tepat dan mengabaikan ketentuan-ketentuan sesuai teknik antena. Demikian pula penggunaan antena yang tidak benar akan dapat menyebabkan kerusakan pada pesawat yang bersangkutan. Sehingga penggunaan dan instalasi antena harus sesuai dengan ketentuan teknis serta kepentingan teknis. Seperti diketahui bersama antena mentransfer energi RF yang dihasilkan oleh sebuah pemancar radio, ketempat lain pada jarak tertentu. Energi dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Selama diradiasikan, gelombang bergerak melalui ruang, dan sebagian gelombang tersebut diserap oleh antena radio penerima. Sebuah tegangan diinduksikan ke antena penerima, kuat lemahnya tegangan tersebut tergantung dari intensitas gelombang yang dipancarkan, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, misal : jarak penerima ke pemancar, tinggi antena dan gangguan selama perambatan. Antena terbuat dari bahan konduktor, dengan ukuran dan bentuk yang dibuat sedemikian sehingga memiliki pola tertentu, serta berfungsi menangkap dan atau memancarkan sinyal radio.
Parameter Antena. Didalam mempelajari antena kita kenal beberapa istilah/variabel yang erat kaitannya dalam pemilihan dan penggunaan sebuah antena.

a. Panjang antena. Panjang fisik antena dihitung berdasarkan panjang gelombang atau (Lamda) frekuensi kerja pesawat yang menggunakan antena tersebut. Panjang gelombang dihitung dalam satuan meter atau feet.
rumus-panjang-antenaRumusan diatas diperoleh dari kecepatan rambat gelombang radio diruang bebas yaitu 299,793,097 meter dan dibulatkan menjadi 300 meter per detik, atau 983,573, 087 feet per detik, yang dihitung jarak antar cycle atau periode. Oleh karenanya bila ingin menghitung panjang antena setengah panjang gelombang dapat juga langsung menggunakan rumus :
panjang-gel
Sehubungan adanya perbedaan kecepatan rambat gelombang radio diudara dengan disuatu penghantar (conductor) maka dalam menghitung panjang fisik antena pada umumnya masih harus dikurangi faktor kependekan , sebesar ± 5%
Contoh : Carima HF bekerja pada frekwensi : 10 MHZ.
Bila ingin dibuat antena dengan panjang setengah panjang gelombang :
Rumus-panjang-gel
Panjang fisik antena menjadi 15 – (5%.15) = 14,25 meter.
Bila kepada sebuah antena dicatukan energi RF, maka pada panjang antena tersebut terjadi arus dan tegangan.
Contoh :
antena-dan-teori-panjang-gel
Arus dan tegangan mengalami nilai maksimum dan minimum. Pada antena dengan setengah panjang gelombang (half wave lenght) sebagaimana gambar diatas, nilai maksimum dan minimum arus dan tegangan akan terjadi pada setiap panjang kelipatan setengah panjang gelombang.
distribusi-arus-dan-teg-1
Impedansi antena diperoleh dari adanya harga dan tegangan sepanjang antena.
impedansi-antena
Mengingat harga arus dan tegangan yang tidak sama disepanjang konduktor, maka nilai impedansi antena yang diperoleh tidak sama disepanjang antena. Pada ujung antena dengan panjang setengah lamda terdapat impedansi maksimum, sedangkan di titik tengah (center) antena tersebut terdapat impedansi minimum.
Harga impedansi antena perlu dikenali dalam rangka penyesuaian impedansi (impedansi matching) terhadap saluran transmisi yang digunakan. Jadi bila energi RF dari radio pemancar disalurkan melalui saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 75 ohm maka titik catu pada antena dicari pada impedansi yang mendekati 75 ohm.
d. Polarisasi.
Polarisasi adalah arah getaran komponen listrik (E) gelombang elektomagnetik yang bersangkutan terhadap bumi. Penerimaan antena akan lebih efektif bila dipasang sesuai polarisasi sinyal yang diterimanya. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar di bawah ini.

polarisasi
Sebagaimana telah dikemukaan terdahulu adanya perbedaan pengarahan antena timbul perbedaan intensitas penerimaan pada suatu titik. Gain antena menggambarkan seberapa baik suatu antena memancarkan energi RF nya dan seberapa kuat intenitas penerimaan pada suatu titik dari antena tersebut. Dengan kata lain antena yang radiasinya terarah akan mempunyai faktor penguatan yang lebih baik dibanding yang omnidirectional.

penguatan-gain-antena
G = Gain.
K = efisiensi (power yang diradiasikan dibandingkan power input) antena
P = rapat daya pada titik maksimum.
P av = rata-rata rapat daya.

Teori Dasar dan Protokol WiFi

Posted by Unknown at 6:26 PM
Di pasaran, telah banyak kita jumpai perangkat (gadget) yang sudah mengusung teknologi wireless. Diantaranya adalah laptop, netbook, komputer tablet, printer, telepon selular (kelas mid end ke atas). Antar perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya dengan tanpa kabel (wireless) karena perangkat-perangkat tersebut telah bersepakat menggunakan bahasa yang sama untuk saling menyapa. Dalam hal ini berarti menggunakan protokol yang sama untuk saling berkomunikasi, sehingga antarperangkat tersebut bisa saling mengerti. Protokol yang dimaksud adalah Wi-Fi.

Teknologi Wi-Fi menggunakan spektrum frekuensi yang tidak berlisensi, artinya kita tidak perlu meminta izin ke pihak berwenang ataupun membayar sejumlah fee untuk menggunakan frekuensi tersebut. Berbeda dengan spektrum frekuensi yang digunakan untuk telepon selular, TV, radio FM, radio AM, dll maka kita harus meminta izin menggunakan frekuensi tersebut dan dikenakaan fee. Di Indonesia, kita bebas menggunakan frekuensi 2,4Ghz untuk peralatan komunikasi kita.

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (Wireless Local Area Network). IEEE menetapkan standar untuk komunikasi Wi-Fi dengan nomor 802.11. 

Daftar keluarga 802.11

  • 802.11 Spesifikasi WLAN pertama, dibuat pada tahun 1997. Kecepatan transfer data maksimal yang dapat dicapai sebesar 2 Mbps.
  • 802.11a Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5 GHz dan kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps.
  • 802.11b Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps.
  • 802.11c Merupakan spesifikasi yang dipakai untuk keperluan koneksi bridge. Sekarang 802.11c telah diubah menjadi 802.1.
  • 802.11d Dibuat pada tahun 2001. Spesifikasi ini dipakai untuk pengaturan spektrum sinyal.
  • 802.11e Dukungan QoS (Quality of Service) pada protokol WLAN.
  • 802.11f Dibuat pada tahun 2003. Merupakan standar bagi protokol komunikasi antar-access point.
  • 802.11g Dibuat pada tahun 2003. Menggunakan frekuense 2,4 GHz dan kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps.
  • 802.11h Dibuat pada tahun 2003. Merupakan pengembagan 802.11a dan dibuat untuk mengantisipasi persoalan regulasi yagn diterapkan negara-negara di benua Eropa dan Asia Pasifik.
  • 802.11i Dibuat pada tahun 2004. Pengembangan 802.11 dengan dukungan security.
  • 802.11j Dibuat pada tahun 2004. Pengembangan sinyal 5 GHz dan mendukung regulasi yang diterapkan oleh negara Jepang.
  • 802.11k Masih dalam tahap pengembangan. Merupakan spesifikasi yang digunakan untuk sistem manajemen WLAN.
  • 802.11l Dukungan kemampuan security pada WLAN. Spesifikasi ini akhirnya dibatalkanoleh IEEE, karena dapat menimbulkan kebingungan (sudah didefinisikan pada 802.11i)
  • 802.11m Untuk keperluan pemeliharaan dokumentasi seluruh keluarga 802.11.
  • 802.11n Ditujukan oleh WLAN dengan kecepatan transfer data 108 Mbps. Di pasar dapat dijumpai dengan merk dagang MIMO atau Pre-802.11n.
Adapun untuk WiMax, bukan merupakan keluarga standar 802.11. WiMax menggunakan teknologi yang berbeda dari WiFi. Spektrum frekuensi yang digunakan oleh WiMax juga berlisensi.

Topologi Jaringan Nirkabel

Jika dalam jaringan kabel (wired) kita mengenal ada topologi star, mesh, hub, token ring, dll maka dalam jaringan nirkabel (wireless) kita hanya mengenal 3 topologi, yaitu 
1) Point to Point, 
2) Point to Multipoint, dan 
3) Multipoint to Multipoint.

Point to Point (PtP) merupakan topologi yang paling sederhana. Biasanya topologi ini dugunakan untuk menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang yang letaknya berjauhan.

Point to Multipoint (PtMP) merupakan topologi yang banyak digunakan. Dalam topologi ini, terdapat sebuah Access Point (AP) yang diakses oleh banyak client. AP biasanya menggunakan antena tipe omnidirectional yang menyebarkan sinyal ke segala arah. Di banyak perkantoran pemerintah ataupun instansi swasta kita sering menjumpai AP yang digunakan untuk mengakses internet dari perangkat-perangkat yang sudah mendukung Wi-Fi, seperti Laptop, netbook, handphone, PDA, dll. Nah topologi yang digunakan pada kantor tersebut adalah Point to Multipoint.

Multipoint to Multipoint (Mp t Mp) digunakan apabila ada banyak node yang ingin berkomunikasi dengan banyak node. Jika dalam jaringan kabel atau ethernet network kita mengenal ada topologi mesh. Nah dalam jaringan nirkabel topologi mesh identik dengan topologi Multipoint to Multipoint.

Wi-Fi Radio Mode
Perangkat wireles yang berstandar 802.11 (Wi-Fi) dapat kita atur mode nya. Mode-mode tersebut sbb:
Master Mode. Apabila perangkat Wi-Fi kita buat sebagai master, maka perangkat tersebut akan menjadi sebuah AP yang bisa berkomunikasi dengan banyak client. Dengan menjadi Master Mode maka perangkat memiliki nama pengenal, atau yang sering disebut dengan SSID. Pengaturan channel dapat dilakukan pada mode ini.
Managed Mode. Mode ini disebut juga dengan Client Mode. Perangkat dengan mode ini hanya bisa berkomunikasi dengan perangkat yang menggunakan mode Master. Channel pada mode ini akan mengikuti channel Master. Antarperangkat dengan mode ini tidak dapat saling berkomunikasi kecuali harus melewati perangkat dengan mode Master.
Ad-Hoc Mode. Mode ini digunakan dalam topologi mesh. Tidak ada yang bertindak sebagai AP dalam mode ini. Antarperangkat dalam mode ini dapat saling berkomunikasi secara langsung. Channel yang digunakan untuk berkomunikasi antarperangkat harus sama.
Monitor Mode. Perangkat dalam mode ini hanya bisa memonitor (melihat atau mendengar) lalu lintas data dalam jaringan. Biasanya perangkat dengan mode monitor digunakan untuk menganalisis permasalahan pada jaringan nirkabel, mengobservasi spektrum dalam suatu wilayah, dll.
 

Keamanan Jaringan Wireless

Posted by Unknown at 5:44 PM
Keamanan Jaringan Wireless Lebih Mudah Di Crack Dibanding Keamanan pada Jaringan Kabel
wireless security systemKeamanan bisa jadi merupakan hal terakhir yang anda pikirkan dalam usaha anda membangun jaringan wireless baik dirumah maupun dikantor. Anda tidak sadar bahwa banyak sekali orang disekitar anda menghabiskan waktu berusaha untuk mencuri file pribadi orang, mencuri data credit card di Internet, bahkan kalau di kantor banyak juga karyawan berusaha iseng menghabiskan waktu untuk me-lihat lihat data pribadi orang lain baik berupa file, photo, atau bahkan email jika mereka dapat kesempatan untuk itu. Tentunya anda tidak ingin membiarkan komputer atau laptop anda tanpa suatu proteksi dan keamanan tertentu bukan?
Sebagai rumusan umum, anda harus memberikan suatu system tingkat keamanan yang memadai dan sebanding dengan tingkat sensitifitas data yang harus anda lindungi. Tidak seperti system jaringan LAN kabel, dimana secara fisik adalah aman, jaringan wireless tidaklah bisa hanya dibatasi oleh dinding didalam gedung. Jaringan wireless bisa menembus dinding pembatas gedung anda, dan tergantung seberapa bagus kualitas jangkauan jaringan wireless anda, jangkauan wireless bisa sejauh sekitar 300 an meter diluar gedung hanya dengan menggunakan labtop dan antenna penguat. Hal ini menjadikan jaringan wireless sangat rentan dan lemah terhadap segala macam usaha pencegatan dan perampokan data anda. Seperti halnya pada jaringan LAN kabel, jaringan wireless juga rentan terhadap segala macam ancaman dan gangguan jaringan seperti DoS, Spamming, Sniffers dll.
Ada beberapa alasan dimana anda mengharuskan untuk melindungi komputer anda dari segala bentuk ancaman jaringan yaitu:
1. Data personal dan financial anda ataupun data sejarah medical anda ada di hard-disk komputer atau laptop anda
2. Koneksi Internet anda bukanlah murah, tentunya anda tidak mau membagi dengan semua orang yang tidak berhak, bukannya pelit sebenarnya, akan tetapi efek dari system yang rentan yang bisa menyebabkan kerugian kita.
3. Anda tidak ingin ada orang yang menggunakan komputer anda untuk dipakai menyebarkan spam dari komputer anda atau dari email address anda.
Kemanan jaringan wireless pada dasarnya lebih mudah di crack daripada jaringan LAN kabel, karena sebenarnya anda tidak memerlukan koneksi secara fisik terhadap jaringan wireless. Transfer data terjadi lewat gelombang udara, yang oleh karenanya pengaksesannya jadi lebih gampang. Maka dari itu, suatu pendekatan yang systematic dalam keamanan jaringan wireless termasuk perlindungan terhadap serangan virus menjadi suatu keharusan.

Service Set ID (SSID)
Service set ID (SSID) adalah suatu string atau nama yang digunakan untuk mendefinisikan suatu domain roaming dalam suatu access point (AP) didalam suatu jaringan wireless yang terdiri dari banyak Access Point (AP). SSID yang berbeda pada beberapa access point bisa memungkinkan suatu jaringan wireless network yang saling tumpang tindih. Pada awalnya SSID ini dianggap sebagai suatu password untuk masuk ke suatu jaringan wireless, tanpa SSID client tidak akan bisa konek ke jaringan. Akan tetapi klain ini ditolak karena Access Point melakukan broadcast SSID beberapa kali per detik dan segala macam alat analisa standard 802.11 seperti Airmagnet, NetStumbler, atau Wildpacket Airopeek bisa digunakan untuk membacanya. Karena user sering melakukan konfigurasi clients, apa yang disebut password ini menjadi sering diketahui secara luas. Jadi kalau kita menggunakan SSID ini sebagai password jadi tidak berguna.
Apakah seharusnya kita mengubah SSID ini? Jelas sekali harus. Walaupun SSID ini tidak merupakan salah satu layer dari system keamanan, nama SSID haruslah diubah dari nama bawaan default dari pabrik sehingga orang tidak menduga-duga jaringan wireless anda dengan mudah.

Inkripsi jaringan wireless
Hampir semua wireless router dan adapter wireless sekarang ini mendukung standard keamanan jaringan wireless seperti WEP dan WPA enkripsi 64-bit/128-bit. Apa artinya WEP atau WPA ini?
Dalam keamanan jaringan wireless, WAP kepanjangan dari Wi-Fi Protected Access (WPA atau versi terbarunya WPA2) yang merupakan program certifikasi yang dibuat oleh Wi-Fi Alliance yang menunjukkan adanya suatu compliant (tunduk terhadap suatu aturan atau standard yang digariskan) dengan protocol keamanan yang diciptakan oleh Wi-Fi Alliance untuk keamanan jaringan wireless komputer. Protocol ini diciptakan menjawab adanya banyak diketemukannya (oleh para peneliti) kelemahan system standard keamanan wireless pendahulunya yaitu WEP (Wired Equivalent Privacy).
Wired Equivalent Privacy (WEP) dalam keamanan jaringan wireless adalah suatu algoritme tertentu yang diciptakan untuk keamanan jaringan wireless IEEE 802.11. jaringan wireless melakukan broadcast messages menggunakan sinyal radio, makanya sangat rentan terhadap segala usaha “pengupingan” dibanding jaringan LAN kabel. Ketika diperkenalkan di tahun 1977, WEP dimaksudkan untuk memberikan kerahasiaan yang setara dengan jaringan kabel tradisional.
Tanda Certifikasi WPA2 pada keamanan jaringan wireless kemudian menunjukkan suatu compliant dengan suatu protocol advance yang meng-implementasikan standard penuh. Protocol tingkat advance ini tidak akan berjalan atau tidak mendukung pada piranti adapter wireless versi sebelumnya (kuno). Produk yang lulus uji testing oleh Wi-Fi Alliance untuk suatu compliant dengan protocol ini berhak memberikan label WPA pada produknya.
WPA2 menggantikan WPA, seperti WPA, WPA2 memerlukan testing dan certifikasi oleh Wi-Fi Alliance. WPA2 meng-implementasikan elemen-2 mandatory dari 802.11i. Khususnya ia memperkenalkan suatu algoritma baru berdasarkan AES, CCMP, yang dianggap sangat aman. Certifikasi dimulai sejak tahun 2004 September dan sejak tanggal 13 Maret 2006, certifikasi WPA2 adalah suatu keharusan untuk semua piranti wireless yang baru jika ingin mendapatkan label Wi-Fi.
IEEE 802.11i-2004 atau 802.11i dalam keamanan jaringan wireless adalah suatu amandemen pada standard IEEE 802.11 yang men-spesifikasikan mekanisme keamanan jaringan wireless.
Ia menggantikan klausa pendek “Authentication and privacy”dari standard asli dari klausa rinci “security”, dalam proses depresiasi kebocoran WEP. Amandemen ini kemudian dilegalkan kedalam standard yang dipublikasikan yaitu standard IEEE 802.11-2007.
Sekarang kita sudah mempunyai sedikit pegetahuan mengenai standard keamanan jaringan wireless, dimana hampir semua producen wireless memberikan label compliant WPA/WPA2 pada produk piranti wireless mereka.
Hampir semua piranti wireless router dari pabriknya di set defaultnya untuk tidak memberikan keamanan (disable security), jadi anda harus mensetting nya untuk enable security standard. Jika anda tidak mau menggunakan keamanan wireless, maka anda biarkan saja setting default pabriknya. Sungguh sangat mengejutkan bahwa hampir kebanyakan orang tidak menggunakan fasilitas keamanan jaringan wireless ini dan membiarkan setting default aslinya, entah alasan tidak praktis sampai alasan tidak tahu cara melakukan settingan keamanannya. Kebiasaan ini menimbulkan suatu hobby dari sebagian orang berkeliling mencari sinyal wireless dengan laptop mereka atau dengan PDA atau Blackberry yang dilengkapi dengan piranti Wi-Fi. Akan tetapi yang lebih bahaya adalah sebagian orang yang memang berusaha mencari celah untuk bisa masuk ke jaringan wireless untuk mencuri data atau usaha hacking yang merugikan perusahaan anda.
Perlu diingat, jika anda menggunakan jaringan wireless WPA, bahwa anda harus mensetting metoda WPA dan shared key yang sama dalam usaha koneksi ke jaringan wireless, kalau tidak maka akan tidak bisa jalan jaringan anda.

Wireless MAC filter
Address Fisik Piranti - MAC Address
Address Fisik Piranti – MAC Address
Selain WEP dan WPA, anda juga bisa melakukan filter terhadap computers atau adapter yang boleh masuk atau akses terhadap jaringan wireless. MAC address adalah address fisik yang unik didalam suatu jaringan termasuk adapter wireless. MAC address ditanam secara permanen kedalam piranti jaringan. Bagaimana cara mengetahui address fisik dari piranti jaringan?
Address MAC biasanya ditulis dibagian adapter itu sendiri seperti pada contoh gambar diatas ini yang menunjukkan “hardware address” atau address fisik piranti.

Keamanan Jaringan Wireless - MAC Address Filter
Keamanan Jaringan Wireless – MAC Address Filter
Akan tetapi jika adapter tersebut sudah terinstall didalam salah satu slot komputer anda bagaimana cara mengetahuinya? Tentunya anda tidak bisa melihatnya secara visual. Pada command prompt (tekan tombol Windows dan tombol R secara bersamaan dan kemudian ketik “cmd” terus tekan Enter untuk masuk ke command prompt, kemudian ketik command “ipconfig /all” maka akan muncul dilayar dan anda bisa mengetahui address fisik seperti pada contoh diatas adalah 00-1C-F0-B9-F3-24.
Keamanan Jaringan Wireless - Filter MAC Address
Keamanan Jaringan Wireless – Filter MAC Address
Didalam wireless router, kebanyakan filter wireless MAC ini secara default di “disabled”. Jika anda ingin mem-filter users berdasarkan MAC address, baik dilarang atau diberi ijin akses, pilih “enable”. Ilustrasi berikut ini, wireless router hanya mengijinkan komputer dengan address fisik 00-1C-F0-D9-F3-24. Karenanya untuk laptop yang ada dalam radius ini dimana address fisiknya 00-1C-F0-D9-F3-11 tidak bisa mengakses jaringan wireless.

Keuntungan dan Kerugian Media Wireless

Friday, February 1, 2013 - Posted by Unknown at 5:37 PM


Semua media transmisi pasti mempunyai sisi kelebihan dan kelemahan. Berikut ulasan mengenai kelebihan serta kelemahan sistem komunikasi wireless 

Keuntungan : 
  • Dari sisi mobilitas Wireless lebih mudah digunakan dimana saja tanpa perlu harus mengulur kabel maupun mencari kabel untuk menyambungkan ke jaringan. Cukup cari sinyal lalu koneksi kan ke Access Point yang di inginkan.
  • Pemasangan Wireless ini lebih fleksibel sehingga bisa dipasang dimana saja meskipun komputer/laptop tersebut tidak bisa dijangkau oleh jaringan kabel.
  • Dengan memasang wireless lebih ramah lingkungan dibanding memasang instalasi kabel dimana sampah dari sisa kabel tersebut akan terbuang dan tidak mudah untuk diuraikan
  • Wireless membuat ruangan terlihat lebih rapi dan bersih, tidak ada kabel yang "nglewer" atau semrawut.
  • Biaya pemeliharaan untuk Wireless tergolong lebih murah karena hanya merawat device wireless itu sendiri.
  • Gampang untuk dikembangkan, hanya dengan menambah perangkat device dan meng-konfigurasi kan nya saja.
  • Mudah untuk di instalasi dan cepat selesai. Tidak perlu memasang kabel untuk menguhubungkan antar perangkat/device.
  • Selain itu, wireless hanya membutuhkan tempat kecil untuk meng-install nya tidak memerlukan suatu tempat yg sangat besar dan luas.
  • Mudah di kombinasikan dengan berbagai peralatan/device seperti PDA, Smartphone, PC, dll

Kelemahan : 
  • Mempunyai kelemahan pada sisi penyaluran gelombang ketika terjadi cuaca buruk
  • Mudah terkena interfrensi gelombang antar pemakai lain nya.
  • Sistem keamanan nya pun kadang-kadang kurang secure.
  • Transmit data sangat kecil dibanding memakai kabel.

Dari sekian itu, kita bisa menjadikan bahan referensi ketika kita menggunakan media komunikasi wireless. Semua itu kembali pada diri kita masing-masing.

Referensi
Hartono Rudi & Agus Purnomo, 2011, Wireless Network 802.11, FMIPA UNS
Media Transmisi Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom